Selasa, 24 Maret 2009

Teknologi Sepeda Motor

Teknologi Sepeda Motor
Pengertian
Kendaraan atau angkutan adalah alat transportasi selain makhluk hidup. Mereka biasanya buatan manusia (mobil, motor, kereta, perahu, pesawat), tetapi bukan buatan manusia juga bisa disebut kendaraan, seperti gunung es, dan batang pohon yang mengambang. Kendaraan tidak bermotor dapat digerakan oleh manusia atau ditarik oleh hewan, seperti gerobak.

Sedangkan pengertian sebuah sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang ditenagai oleh sebuah mesin. Rodanya sebaris dan pada kecepatan tinggi sepeda motor tetap tidak terbalik dan stabil disebabkan oleh gaya giroskopik; pada kecepatan rendah pengaturan berkelanjutan setangnya oleh pengendara memberikan kestabilan.
Motor banyak variasinya: beberapa motor dilengkapi dengan papan kaki dan bukan "gagang injekan", seperti motor Tiongkok, dan mobil samping dan juga beroda tiga, yang biasa disebut sebagai trike.
Penggunaan motor di Indonesia sangat populer karena harganya yang relatip murah, penggunaan bahan bakarnya rendah serta biaya operasionalnya juga sangat rendah. Pada periode lebaran sepeda motor digunakan mudik untuk perjalanan jarak jauh, dari Jakarta sampai ke Jawa Timur, Lampung.

Kegunaan Sepeda Motor

Dijaman sekarang ini sulit rasanya manusia beraktifitas tanpa menggunakan kendaraan, banyak hal yang menyebabkan hal itu terjadi. Seperti jarak perjalanan yang jauh, yang mana tidak akan memungkinkan bila perjalanan tersebut dilakukan dengan berjalan kaki. Maka alternatif yang dicari oleh manusia adalah dengan memakai kendaranan bermotor baik itu mobil, motor ataupun kendaraan lainnya.
Jadi Kegunaan Sepeda Motor dijaman sekarang ini sangat bermanfaat sekali membantu meminimalisasi waktu atau mengefisiensikan waktu.

Cara Menggunakan Sepeda Motor

Hal yang pertama harus dilakukan bila akan mengendarai sepeda motor adalah memeriksa bagian-bagian penting dalam motor seperti Rem, Tekanan angin dalam ban atau Bensin.
Berikut elemen penting yang harus di perhatikan bila akan menggunakan kendaraan bermotor.
Kemudi/Stang
Fungsi kemudi ialah untuk membelokkan roda atau mengarahkan jalannya kendaraan sepeda motor. Kemudi pada sepeda motor dibentuk berupa stang (kemudi). Pada Stang (komudi) inilah terdapat handel kopling, handel rem depan, lampu-lampu, penunjuk kecepatan (speedometer), klakson, dan sebagainya.
Bensin
Jenis bahan bakar di indonesia terdiri dari beberapa jenis yaitu :
Karburator
bagian dan fungsi dalam karburator a) katup gas throttle valve 1) untuk mengatur jumlah campuran bensin dengan udara yang akan dimasukkan ke dalam ruang bakar. 2) bentuk celah pada bagian bawah katup gas bagian bawah berfungsi untuk penutup saluran udara (disebut choke) akan tetapi pada bagian permukaan tersebut terdapat lekukan yang berfungsi sebagai daerah venturi pada saat pembukaan katup mencapai 1/8 sampai 1/4.
Saluran Gas Buang
Pembakaran bahan bakar berlangsung sebagai ledakan yang sangat cepat di dalam ruang bakar dan menimbulkan suara yang Sangat bising sekali.
Fungsi Kopling
Fungsi Kopling Fungsi kopling adalah sebagai penghubung dan pemutus tenaga putaran mesin dari poros engkol. Pada umumnya kopling terletak diantara primer reduksi dan transmisi, atau untuk tipe lain yang terletak pada poros engkol. Ada dua jenis kopling yang digunakan pada sepeda motor
Mekanik Transmisi
Mekanik Transmisi Transmisi disebut juga pemindah gigi yang dapat bekerja oleh beberapa peralatan
Minyak pelumas
fungsi minyak pelumas secara keseluruhan ialah untuk mencegah atau mengurangi
Jenis Starter
Starter sepeda motor yang umum digunakan adalah. a. Sistem kick starter (mesin akan mulai berputar karena dorongan kaki pada pedal kick starter). b. Sistem elektrik starter (starter dengan menggunakan motor listrik).
Setelah semua terasa baik, maka : Nyalakan mesin sepeda motor, bisa menggunakan stater ataupun selaan.Setelah mesin hidup injak gigi yang ada di kiri bawah motor anda.
Setelah gigi masuk, kita tinggal meng gas motor yang ada di stang sebelah kanan.

Dampak Psoitif Sepeda Motor

Berkembangnya industri otomotif/sepeda motor membawa dampak positif terhadap perkembangan bisnis terkait lainnya, seperti cat otomotif, karoseri, serta suku cadang kendaraan. Sehingga kelompok industri ini dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi bagi suatu negara.

Salah satu industri terkait dengan bisnis otomotif yang turut merasakan dampak positif tersebut adalah cat otomotif refinish. Produk ini memegang peranan yang sangat penting dalam perawatan mobil dan merupakan komponen terpenting untuk mendukung keindahan sebuah kendaraan.

Saat ini terdapat banyak sekali pilihan cat mobil yang beredar di pasar dengan bahan baku yang beraneka ragam pula. Namun, umumnya cat yang tersedia saat ini mempunyai kandungan VOC (Volatile Organic Compound) yang cukup tinggi sehingga sangat berbahaya bagi lingkungan karena mengakibatkan tingkat pencemaran (emisi) yang tinggi. Bahkan dampak merugikan yang ditimbulkan bukan hanya terhadap lingkungan, tetapi juga terhadap produktivitas industri otomotif refinish dan para pekerjanya.

Menyadari pentingnya menjaga keselamatan lingkungan, DuPont Refinish, yang selalu mengedepankan pengembangan teknologi, melakukan terobosan baru dengan meluncurkan produk cat refinish dengan tingkat emisi rendah (LE - Low Emission). Teknologi ini dirancang untuk memenuhi persyaratan ambang batas VOC yang aman bagi lingkungan hidup. Produk-produk berkualitas tinggi ini mencakup Primer (LE-2001/LE-2004/LE-2007), Base Coat (Centari® 6000), dan Clear Coat (HC-7600S, 3200S, 3800S). Kelompok produk LE ini, menurut Toni Liawan, Sales Manager - DuPont Refinish Indonesia, selain tidak mencemari lingkungan, juga sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas industri otomotif refinish dan keselamatan kerja karyawan. :Karena selain proses pengerjaan bisa dilakukan dengan jauh lebih cepat, konsumsi bahan bakunya sangat irit dan hemat energi, juga kesehatan para pekerja lebih terjamin karena tidak menghirup emisi berlebihan selama proses pengecatan," tambah Toni Liawan.

Sebagai bentuk tanggung jawab moral DuPont Refinish terhadap mitra kerjanya, perusahaan juga memberikan bantuan melalui berbagai program kepada industri otomotif refinish, di antaranya : pelatihan teknis, strategi bisnis, manajemen pemasaran. Program ini bertujuan untuk memaksimalkan produktivitas dan pelayanan industri otomotif refinish kepada para pelanggannya.

DuPont Refinish yang secara terus-menerus melakukan inovasi teknologi telah membuktikan bahwa produk teknologi ramah lingkungan ini dapat menjawab kebutuhan peningkatan produktivitas industri otomotif refinish dengan menghemat waktu kerja hingga 40%, meningkatkan utilisasi spraybooth, dan memperluas daya tutup cat. Yang tak kalah penting, menurut Toni Liawan, konsumsi cat dan energi lebih irit sehingga biaya operasional menjadi lebih rendah, dengan kualitas hasil yang prima.

Keseriusan DuPont Refinish menghasilkan produk yang berbasis pada keselamatan lingkungan, sebenarnya sejalan dengan peraturan/regulasi yang akan diterapkan di dunia, khususnya di Uni Eropa. Panascharoen Prasert, Technical Manager - DuPont Refinish Regional, mengatakan bahwa negara-negara di Uni Eropa telah mengeluarkan serangkaian peraturan yang membatasi kadar VOC untuk produk cat refinish.

"Bahkan mulai Januari 2007, semua industri otomotif harus menggunakan produk refinish yang ramah lingkungan," kata Panascharoen Prasert. Selain itu, menurut Panascharoen Prasert, produsen otomotif terbesar di Jepang, seperti Toyota dan Honda, juga sudah menyatakan kesediaannya untuk mulai menggunakan produk ramah lingkungan pada kendaraan mereka.

Untuk memasyarakatkan penggunaan produk cat refinish dengan tingkat emisi yang aman bagi lingkungan, DuPont Refinish sejak 18-20 April 2006 memberikan pelatihan pengecatan dan pengenalan produk kepada para pemain di industri otomotif refinish, mengenai produk LE dalam kaitannya dengan peningkatan produktivitas kerja, antara lain ke Toyota dan Daihatsu (kelompok Astra), Honda Prospect Motor, dan bengkel otomotif professional lainnya.

Dampak Negatif dari Kendaraan Bermotor

Terjadinya pencemaran udara
Kelembaban udara bergantung pada konsentrasi uap air, dan H2O yang berbeda-beda konsentrasinya di setiap daerah. Kondisi udara di dalam  atmosfer tidak pernah ditemukan dalam keadaan bersih, melainkan sudah tercampur dengan gas-gas lain dan partikulat-partikulat yang tidak kita perlukan. Gas-gas dan partikulat-partikulat yang berasal dari aktivitas alam dan juga yang dihasilkan dari aktivitas manusia ini terus-menerus masuk ke dalam udara dan mengotori/mencemari udara di lapisan atmosfer khususnya lapisan troposfer. Apabila bahan pencemar tersebut dari hasil pengukuran dengan parameter yang telah ditentukan oleh WHO konsentrasi bahan pencemarnya melewati ambang batas (konsentrasi yang masih bisa diatasi), maka udara dinyatakan dalam keadaan tercemar. Pencemaran udara terjadi apabila mengandung satu macam atau lebih bahan pencemar diperoleh dari hasil proses kimiawi seperti gas-gas CO, CO2, SO2, SO3, gas dengan konsentrasi tinggi atau kondisi fisik seperti suhu yang sangat tinggi bagi ukuran manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Adanya gas-gas tersebut dan partikulat-partikulat dengan konsentrasi melewati ambang batas, maka udara di daerah tersebut dinyatakan sudah tercemar. Dengan menggunakan parameter konsentrasi zat pencemar dan waktu lamanya kontak antara bahan pencemar atau polutan dengan lingkungan (udara), WHO menetapkan empat tingkatan pencemaran sebagai berikut:
Pencemaran tingkat pertama; yaitu pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian bagi manusia.
Pencemaran tingkat kedua; yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan kerugian bagi manusia seperti terjadinya iritasi pada indra kita.
Pencemaran tingkat ketiga; yaitu pencemaran yang sudah dapat bereaksi pada faal tubuh dan menyebabkan terjadinya penyakit yang kronis.
Pencemaran tingkat keempat; yaitu pencemaran yang telah menimbulkan sakit akut dan kematian bagi manusia maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Cara penanggulangannya
Untuk dapat menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan beberapa usaha antara lain: mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna, selain itu pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap industri, penghijauan untuk melangsungkan proses fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-paru kota), dan tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman kembali pohon­pohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan tidak dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik.